Rabu, 14 April 2010

MENYIAPKAN PASIEN BAYI/ ANAK UNTUK TINDAKAN LUMBAL PUNKSI (LP)

PENGERTIAN
1. Mempersiapkan pasien untuk tindakan lumbal punksi, sehingga tindakan tersebut dapat berlangsung dengan baik dan lancar
2. Punksi lumbal ialah suatu cara untuk mengambil cairan cerebro spinalis dengan menusukkan jarum punksi pada celah tulang belakang antara L3 – L4 dan antara L4 – L5, dengan maksud untuk mengukur tekanan liquor dan mengurangi tekanan tersebut bila diperlukan
TUJUAN
1. Rasa takut dan cemas pasien hilang, sehingga pelaksanaan tindakan lumbal punksi dapat berjalan dengan lancar
2. Mendapatkan bahan pemeriksaan untuk membantu menegakkan diagnosa
DILAKUKAN PADA PASIEN DENGAN
1. Kejang atau “twitching”
2. Koma yang belum diketahui penyebabnya
3. Kelainan pada ubun – ubun besar yang menonjol
4. Kaku kuduk dengan kesadaran yang menurun
5. TBC milier
6. Leukemia
7. Mastoiditis kronik (dicurigai meningitis)
8. Paresis (paresis N VI)
9. Paralisis
PERSIAPAN
Persiapan alat :
1. Baki 1 berisi alat – alat steril antara lain :
Sarung tangan satu sampai dua pasang
Duk lobang satu buah
Lidi kapas
Kain kasa
Kapas kering
Jarum lumbal lengkap dengan mandrinnya 2 buah
Spuit 2 cc dan 5 cc
Manometer liquor
Botol kecil tempat cairan cerebro spinalis dua buah
2. Baki 2 berisi alat – alat on steril antara lain :
Yodium tincture 3% dalam tempatnya
Alkohol 70% dalam tempatnya
Obat – obatan sesuai kebutuhan
Botol kecil dua buah (masing – masing berisi cairan Nonne dan Pandy ± 1 ml)
Penggaris sebagai alat pengukur tinggi tekanan liquor
Plester
Gunting verband
Bengkok
Persiapan pasien :
1. Memberikan pengertian pada pasien dan keluarganya tentang maksud dan tujuan tindakan serta cara pelaksanaannya, sehingga tindakan tersebut dapat berlangsung dengan baik dan lancar
2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan
PELAKSANAAN
1. Pasien disiapkan, turunkan pakaian bawah sampai tidak menutupi daerah L3 – L5 dan baju dikeataskan. Pada pasien bayi daerah bokong ditutup dengan popok
2. Posisi tidur pasien dimiringkan ke kiri atau ke kanan, kedua tangan dimasukkan di antara kedua kaki, kemudian perawat menekukkan bagian tengkuk dan lutut, sampai lutut dan dagu hampir bertemu
3. Punksi lumbal dilakukan oleh dokter
4. Dokter memakai sarung tangan, kemudian daerah yang akan ditusuk didesinfeksi dengan yodium, kemudian dengan kapas alkohol, tunggu sampai kering
5. Pada waktu dokter memasukkan jarum punksi, kepala pasien ditekan dan jika liquor sudah keluar, takanan dilepas, kepala hanya ditahan saja
6. Setelah liquor keluar, perawat melakukan :
 Mengukur tekanan liquor
 Memasukkan cairan cerebro spinalis satu sampai dua tetes ke dalam tabung Nonne dan Pandy
 Menampung liquor ke dalam botol kecil untuk bahan pemeriksaan
7. Setelah liquor yang keluar dianggap cukup, dokter mencabut jarum punksi
8. Bekas tusukan ditekan dengan lidi kapas beryodium, kemudian ditutup dengan kain kasa lalu diplester
9. Botol yang berisi cairan cerebro spinalis, diletakkan di tempat yang aman, untuk menjaga agar cairan tidak tumpah dan diberi etiket yang lengkap dan jelas (tanggal pengambilan, nama pasien, ruang rawat, macam pemeriksaan yang diperlukan) lalu segera dikirim ke laboratorium
10. Pasien dirapikan kembali
11. Alat – alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
PERHATIAN
1. Perhatikan dan catat keadaan umum pasien sebelum, selama dan sesudah tindakan punksi lumbal dilakukan
2. Pada pasien payah, kepala tidak boleh ditekan, tetapi tariklah otot – otot tulang belakang, ketika dokter akan menusukkan jarum punksi
3. Setelah dilakukan punksi lumbal, pasien harus tidur terlentang selama 4 – 6 jam
4. Hal – hal yang perlu dicatat antara lain :
 Warna liquor
 Jumlah liquor yang keluar
 Reaksi Nonne da Pandy terhadap liquor cerebro spinalis
 Tanggal dilakukan
5. Hindarkan infeksi pada bekas tusukan terutama pada pasien yang sering dilakukan lumbal punksi

0 komentar:

Posting Komentar